Sistem Kesetimbangan Crane Truk

Sulistiani Basyiah

9 orang menyukai ini
Suka
Summary

Summary

Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya dengan nilai sama dengan nol. dengan kata lain , suatu benda dikatakan dalam kesetimbangan statik jika benda tidak bergerak balik dalam arah horizontal, vertikal, maupun secara rotasi. Kesetimbangan dalam sebuah truk crane disebut dengan stabilitas crane atau keadaan yang menentukan crane dapat terbalik atau aman pada saat mengangkat beban yang diakibtakan dari beberapa faktor. Apabila jarak titik berat crane ketitik tumpu  dan jarak berat ke titik berat beban beban ke titik tumpu , maka besarnya momen yang diakibatkan oleh berat beban adalah W x l1 , sedangkan besarnya momen yang diakibatkan oleh berat crane/boom terhadap titik tumpu adalah G x l . Momen akibat beban berlawanan dengan momen akibat berat crane sendiri, bila beban momen akibat beban ( W x l1 ) lebih besar dari momen akibat berat crane sendiri ( G x l ) maka crane akan terbalik.

Description

 

Apa itu Kesetimbangan?

Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya dengan nilai sama dengan nol. dengan kata lain , suatu benda dikatakan dalam kesetimbangan statik jika benda tidak bergerak balik dalam arah horizontal, vertikal, maupun secara rotasi. Kesetimbangan ini juga biasa disebut torsi terhadap sumbu yang disebabkan oleh gaya, torsi ini adalah ukuran dari keefektifan gaya tersebut dalam menghasilkan putaran atau rotasi mengelilingi sumbu tersebut. Kesetimbangan ini banyak dijumpai pada benda yang digunakan sehari-hari, salah satunya dalam dunia industri crane menjadi dalah satu contoh dari penerapan sistem kesetimbangan. 

Kesetimbangan pada Truk Crane

Kesetimbangan dalam sebuah truk crane disebut dengan stabilitas crane atau keadaan yang menentukan crane dapat terbalik atau aman pada saat mengangkat beban yang diakibtakan dari beberapa faktor. Titik tumpu adalah salah satunya yang merupakan titik tempat bekerjanya momen akibat beban dan momen akibat berat crane sendiri. Titik tumpu dapat berubah sesuai posisi beban yang diangkat pada saat crane mengangkat atau menurunkanbeban. Titik tumpu terletak antara titik berat beban dan titik berat dari crane. Lengan momen dari beban adalah jarak titik tumpu terhadap titik berat beban (lb) dan lengan momen crane (lw) adalah jarak antara titik tumpudengan titik berat crane. Momen adalah hasil perkalian antara lengan momen dengan beban atau beratnya crane. Momen dari berat crane adalah momen yang melawan atau mengatasi momen beban. Apabila momen akibat beban lebih berat dari momen akibat berat crane, maka crane akan terbalik (terjadi kecelakaan). 

Posisi titik tumpu dan momen dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :     W  = Berat beban, G = Berat Crane, l1 = Lengan momen beban, dan l= Lengan momen berat crane.

Pada saat crane beroperasi dengan menggunakan outrigger, maka outrigger berfungsi sebagai titik tumpu. Pada saat mengangkat atau menurunkan beban, maka berat beban yang diangkat menimbulkan momen terhadap titik tumpu (outrigger) tersebut.Outrigger yang bekerja sebagai titik tumpu adalah outrigger antara beban dan crane. Beban yang bekerja pada outrigger adalah: Berat crane sendiri termasuk boom/jib (G ) dan berat beban termasuk hook block/sling (W ).

Apabila jarak titik berat wheel crane ketitik tumpu  dan jarak berat ke titik berat beban beban ke titik tumpu , maka besarnya momen yang diakibatkan oleh berat beban adalah W x l1 , sedangkan besarnya momen yang diakibatkan oleh berat crane/boom terhadap titik tumpu adalah G x l. Momen akibat beban berlawanan dengan momen akibat berat crane sendiri, bila beban momen akibat beban ( W x l1 ) lebih besar dari momen akibat berat crane sendiri ( G x l ) maka crane akan terbalik.

Sehingga dapat dirumuskan :  G x l  > W x l1  (Crane masih aman) dan G x l  < W x l1 (Crane akan terbalik).

Studi Kasus

Analisislah penyebab terjadinya kecelakaan yang terjadi di Roundstone, Galway, Irlandia, tahun 2004. Saat itu, ada towing/crane truck yang tenggelam jatuh ke dalam air saat mencoba mengangkat mobil yang sudah tenggelam sebelumnya. Sumber: https://wonderfulengineering.com/is-this-the-most-stupid-engineering-fail-ever  

Description: C:\Users\acer\Documents\BAHAN PORTOFOLIO MEKANIKA TEKNIK\CRANE JATUH.jpg

 

Description: C:\Users\acer\Documents\BAHAN PORTOFOLIO MEKANIKA TEKNIK\CRANE JATUH 2.jpg

 

Ketentuan Analisis:

1. Asumsikan nilai dari besaran-besaran penting pada contoh kasus di atas, seperti massa, panjang, dsb.

Misal Diketahui :

Description: C:\Users\acer\Documents\BAHAN PORTOFOLIO MEKANIKA TEKNIK\ASUMSI NILAI BESARAN.PNG

2. Buatlah Diagram Benda Bebas  (DBB) Towing Truck.

Description: C:\Users\acer\Documents\BAHAN PORTOFOLIO MEKANIKA TEKNIK\DBB CRANE.PNG

3. Buktikanlah bahwa kejadian tersebut di atas dapat terjadi di tengah-tengah proses evakuasi terjadi.

Description: C:\Users\acer\Documents\BAHAN PORTOFOLIO MEKANIKA TEKNIK\PERHITUNGAN AMANN.PNG

Ternyata hasil menunjukkkan bahwa jika radius kerja antara pengangkatan dari titik tumpu ke benda yang diangkat menghasilkan beban crane (WC) lebih kecil dari beban angkatnya (WB) sehingga pada proses operasi crane ini dapat dikatakan tidak aman atau dapat menyebabkan crane terjungkal. 

4. Berikanlah masukan mengenai bagaimana langkah yang seharusya dilakukan untuk melaksanakan evakuasi di atas (tanpa mengganti towing truck), dan buktikanlah bahwa masukan tersebut akan berhasil.

Jika pengaturan dalam operasi towing truck lebih diperhatikan mungkin akan terhindar dari tragedi ini. Dilihat setelah adanya asumsi dengan perhitungan besar beban yang diangkat dengan beban crane itu sendiri memiliki pengaruh yang sangat besar, dalam hal ini beban crane harus lebih besar dari beban angkatnya, radius kerja antara pengangkatan dari titik tumpu ke benda yang diangkat juga harus lebih kecil/pendek, serta sudut dari lengan boom yang dapat diperkecil juga. Selain dari pada itu faktor tinggi angkat juga dapat mempengaruhi maka perlu diperhatikan. Berikut perhitungan ulang asumsi jika kita ubah sudut lengan boom dan radius kerja atau jarak pengangkatan menjadi lebih kecil.

Perhitungan Ulang (Asumsi)

Description: C:\Users\acer\Documents\BAHAN PORTOFOLIO MEKANIKA TEKNIK\PERHITUNGAN AMAN.PNG

Kesimpulan : Ternyata hasil menunjukkkan bahwa jika radius kerja antara pengangkatan dari titik tumpu ke benda yang diangkat setelah diperkecil serta sudut dari lengan boom yang diperkecil juga menghasilkan beban crane ( ) lebih besar dari beban angkatnya ( ) sehingga pada proses operasi crane ini dapat dikatakan aman. Sedangkan jika dilihat dari momen di titik A nya pun hasil menunjukkan momen lebih besar dari perhitungan sebelumnya yang menggunakan radius kerja sepanjang 4m, perhitungan disini dapat disimpulkan momen gaya yang dihasilkan aman.

Demikian bagaiman sistem kesetimbangan pada sebuah truk crane dapat beroperasi secara aman atau tidaknya berdasarkan studi kasus diatas.