Penerapan teknologi sorting dan otomatisasi pada system warehouse telah menjadi tren dalam upaya meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi human error. Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan manusia, teknologi shorting, dan otomatisasi telah menjadi fokus utama dalam meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses di dalam warehouse.
Warehouse’s Sorting Automation System merupakan sebuah sistem penyimpanan barang yang mengimplementasikan program otomatisasi pada sistem penyimpanannya. Warehouse’s Sorting Automation System menggunakan sensor atau RFID untuk memilah barang yang masuk dan akan membedakannya sesuai kategori tujuan pengiriman barang tersebut. Kategori-kategori tujuan pengiriman barang akan dibedakan penyimpannya pada pool atau rak yang berbeda.
Secara lebih jelasnya, terdapat 3 proses yang akan dilalui Warehouse’s Automation System, yaitu:
Barang atau paket yang datang langsung diberikan label informasi mengenai nama barang, tanggal penerimaan, tujuan pengiriman, dan nomor rak penyimpanan. Setelah barang diberikan label, barang disimpan pada conveyor dan akan melalui tahapan proses kedua.
Barang melewati conveyor yang telah dipasang alat pendeteksi yang berfungsi sebagai alat penyorting. Barang-barang yang telah melewati alat sorting kemudian akan secara otomatis berjalan ke rak yang telah ditentukan oleh sistem sesuai dengan nomor dan tujuan yang telah ditentukan pada proses pertama.
Ketika ada permintaan untuk pengambilan barang, petugas tinggal mencari barang tersebut sesuai dengan informasi barang yang diminta. Barang yang diambil dari rak penyimpanan harus dikonfirmasi sebagai barang yang dikeluarkan oleh Warehouse’s Automation System.
Adapun perbaikan dan efisiensi pada Warehouse Automation System menggunakan berberapa alat sebagai berikut:
PLC CP1L dirancang untuk digunakan dalam berbagai aplikasi otomatisasi industri yang membutuhkan kontrol dan pemantauan proses. PLC CP1L mendukung berbagai protokol komunikasi industri, seperti Modbus, EtherNet/IP, dan serial RS-232/485. Ini memungkinkan integrasi mudah dengan peralatan lain, seperti HMI (Human Machine Interface), SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), dan perangkat lain dalam sistem kontrol yang lebih besar.
HMI (Human Machine Interface) Omron OMRON Programmable Terminal NB7 Type NB7W-TWO1B adalah sebuah perangkat yang digunakan sebagai antarmuka pengguna pada sistem otomasi. Perangkat ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan aplikasi di lingkungan industri, termasuk dalam sistem otomasi gudang (warehouse system automation).
Conveyor digunakan untuk menggantikan tugas manual dalam pemindahan barang, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam operasional gudang. Conveyor dapat memiliki berbagai macam jenis dan konfigurasi, seperti roller conveyor, belt conveyor, atau chain conveyor, yang disesuaikan dengan karakteristik barang yang akan dipindahkan. Fungsinya meliputi pengangkutan barang dengan kecepatan dan keakuratan yang konsisten, mengarahkan dan memisahkan aliran barang, menggabungkan atau memisahkan jalur konveyor, serta memastikan kelancaran dan keselamatan operasi secara keseluruhan. Dengan adanya sistem conveyor yang terintegrasi dalam automasi gudang, proses penyimpanan, pengambilan, dan pemindahan barang dapat dilakukan dengan lebih cepat, efisien, dan andal, menghasilkan efisiensi operasional yang lebih tinggi dalam sistem otomasi gudang.
Scanner DATALOGIC Hand Held Barcode Scanner Magellan MG1501-10231-0200 merupakan perangkat yang digunakan dalam sistem otomasi gudang untuk membaca dan mengidentifikasi barcode pada produk atau barang yang masuk atau keluar dari gudang. Fungsi utama scanner ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang terkandung dalam barcode dengan cepat dan akurat.
Scanner barcode ini menggunakan teknologi canggih untuk membaca barcode dengan presisi tinggi, bahkan pada barcode yang rusak atau tergores. Setelah barcode terbaca, informasi yang terkandung dalam barcode, seperti nomor identifikasi produk atau informasi lainnya, akan dikirim ke sistem otomasi gudang untuk diproses lebih lanjut.
Dengan adanya akuator dalam sistem gudang, proses perpindahan barang dapat dilakukan secara otomatis dan efisien. akuator ini menerima instruksi dari sistem kontrol dan melakukan aksi fisik yang sesuai, menghilangkan atau mengurangi keterlibatan manusia dalam proses tersebut. Hal ini membantu meningkatkan kecepatan, akurasi, dan keamanan dalam operasional gudang, serta meminimalkan risiko kesalahan manusia.
Secara keseluruhan, fungsi akuator dalam sistem gudang adalah untuk mengubah sinyal kontrol menjadi pergerakan fisik yang diperlukan dalam proses otomasi gudang. Dengan menggerakkan peralatan dan perangkat yang relevan, aktor memungkinkan operasional gudang yang efisien, cepat, dan andal.
adapun kontrol dan pemantauan proses Warehouse Automation System dengan software CX-Programmer adalah sebagai berikut:
CX-Programmer Monitoring Stok
CX-Programmer Pengambilan Barang